Sabtu, 23 Oktober 2010

Sistem Buku Besar/ Pelaporan Keuangan

Buku besar adalah catatan akhir yang merupakan kumpulan rekening neraca dan rugilaba yang merangkum catatan akuntansi. Jumlah rekening yang digunakan oleh perusahaan tergantung pada jenis perusahaan, Besar kecilnya perusahaan dan informasi yang dibutuhkan.

Bila ruang lingkup perusahaan sudah cukup luas, akan terdapat jumlah transaksi yang cukup besar. Dalam hal ini catatan dalam rekening buku besar perlu keterangan lebih rinci maka dilakukan dengan cara membuat buku pembantu yang berbentuk rekening-rekening, sehingga dapat dikatakan buku pembantu adalah rincian rekening-rekening dalam buku besar.
contoh beberapa buku Besar Buku Besar Kas, Piutang, Persediaan, mesin dan perlengkapannya, utang, Biaya,
contoh beberapa buku Besar pembantu biaya Pembantu overhead, biaya administrasi umum, biaya penjualan. Tidak semua rekening buku besar perlu dibuat buku pembantu.

Susunan Rekening Buku Besar
Susunan buku besar dan buku pembantu bergantung pada besar kecilnya perusahaan. Perusahaan yang cukup besar mempunyai jumlah transaksi cukup banyak perlu dilakukan penggolongan secara lebih terinci sehingga mempunyai rekening cukup banyak.
Kelompok utama dari rekening neraca dan rugi laba adalah sebagai berikut :
- Harta adalah semua benda yang berwujud atau hak (tak berwujud) yang mempunyai nilai uang. Dua kelompok yang paling banyak terdapat adalah Harta lancar dan harta tetap
Harta Lancar adalah Uang kas dan harta lainnya, wesel tagih (notes receivable), piutang dagang (account recievable) perlengkapan (supplies) dan bermacam-macam biaya dibayar dimuka (prepaid expenses)
Investasi Jk.Panjang Adalah penanaman modal yang dilakukan untuk tujuan tertentu diluar usaha utama perusahaan.
-Piutang Dagang adalah klaim kepada debitur, yang berasal dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Biaya dibayar dimuka meliputi persediaan, perlengkapan yang ada.
Wesel tagih adalah klaim kepada debitur yang dibuktikan dengan surat perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu, dalam jangka waktu tertentu, kepada seseorang tertentu atau pembawa wesel tersebut.
-Harta tetap adalah harta berwujud atau tidak berwujud dan digunakan dalam perusahaan, yang sifatnya tetap atau permanen. Kecuali tanah, harta tersebut secara terus menerus akan susut.
-Hutang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dibayar dalam waktu tertentu. Dua kategori umum yang termasuk dalam kelompok hutang adalah Hutang Lancar dan Hutang Jangka panjang.
-Hutang Lancar adalah hutang yang akan jatuh waktu dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang) dan pembayaranya akan mengakibatkan berkurangnya harta lancar. Jenis hutang yang tergolong kedalam kelompok ini adalah Wesel bayar (notes payable) dan -hutang dagang (account payable).
Hutang Jangka Panjang adalah , hutang yang akan jatuh waktu dalam jangka waktu lama (lebih dari satu tahun)
-Modal adalah istilah yang dipergunakan untuk hak milik atas kekayaan pemilik.
Pendapatan adalah penambahan kotor (gross increase) terhadap modal sehubungan dengan kegiatan perusahaan yang berasal dari laba penjualan barang, penjuaan jasa kepada langganan, penyewaan harta pinjaman uang dan kegiatan lainnya yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan laba.
Biaya yang telah dipakai dalam proses memperoleh pendapatan merupakan biaya yang telah dipakai (expired cost) atau biaya saja (expenses).

Debit dan Kredit Perkiraan neraca. Sisi sebelah kiri daripada harta dipergunakan untuk mencatat penambahan yang terjadi pada harta tersebut, dan sisi sebelah kanan dipergunakan untuk mencatat pengurangan. Dan sisi sebelah kanan dari pada perkiraan hutang dan modal dipergunakan untuk mencatat penambahan yang terjadi pada perkiraan-perkiraan tadi, dan sisi sebelah kiri untuk mencatat pengurangannya. Sisi sebelah kiri dari semua perkiraan disebut DEBIT, dan sebelah kanannya disebut KREDIT.
Posting ke buku besar dan buku pembantu biasanya dilakukan dari buku jurnal. Jumlah personal yang dibutuhkan tergantunng pada struktur organisasinya dan teknologi yang digunakan. Rekening-rekening buku besar dibagi atas dua kelompok yaitu rekening-rekening neraca (real) rekening-rekening rugi laba (nominal)
Rekening neraca dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok Utma yang sifatnya berbeda seperti aktiva, utang dan modal, penghasilan usaha, biaya usaha, pengahasilan dan biaya diluar usaha dan pos luar biasa.

Setiap transaksi perusahaan mempengaruhi paling sedikit dua perkiraan. Tanpa memandang pada kompleksnya suatu transaksi atau jumlah perkiraan yang akan dipengaruhi, dapat dikatakan bahwa jumlah debit harus selalu sama dengan jumlah kredit.
Ikhtisar Rugi-Laba Teori debit–kredit dalam penerapannya terhadap pendapatan biaya didasarkan pada hubungannya dengan modal. Laba atau rugi bersih dalam suatu periode merupakan penambahan atau pengurang modal.
Prive merupakan kebiasaan pada perusahaan perseorangan pemilik bekerja penuh pada perusahaan bahkan apabila perusahaan tersebut merupakan sumber pendapatan utamanya. Dalam keadaan demikian, pemilik setiap saat dapat mengambil uangnya dari perusahaan untuk keperluan pribadi. Pengambilan ini dicatat sebagai debet pada suatu perkiraan yang disebut prive yang biasanya diikuti oleh nama pemilik tersebut. Debit perkiraan ini dianggap sebagai pengurangan modal.
Deviden adalah perkiraan yang digunakan pada perusahaan berbentuk PT. Yang dapat disamakan dengan perkiraan Prive pada perusahaan perseorangan. Pembagian laba kepada pemegang saham di debit pada perkiraan deviden, kemudian secara berkala ditutup ke perkiraan laba belum dibagi. Debit perkiraan ini dapat dipandang sebagai pengurangan atas modal.
Saldo Normal Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu perkiraan biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangan yang dicatat pada perkiraan yang sama. Karena itu saldo normal dari semua perkiraan adalah positif. Misalnya penambahan pada perkiraan aktiva lebih besar dari pengurangannya. Karena itu saldo aktiva biasanya mempunyai saldo debit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar